EFEKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK SAMBILOTO TERHADAP BAKTERI Escherichia Coli DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM
Abstract
Sambiloto (Andrographis Paniculata [Burm.f.]Ness) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan. Penggunaan simplisia sambiloto (Andrographidis herba) tahun 2005 tercatat sebesar 6,242 kg. Sambiloto akan dikembangkan menjadi obat fitofarmaka yaitu sebagai anti neoplasma. Selain itu, dapat dimanfaatkan pula untuk antimikroba atau antibakteri, antihiperglikemik, anti sesak napas dan untuk memperbaiki fungsi hati.17
Di negara berkembang banyak ditemukan penyakit diare seperti di Indonesia dan tanaman sambiloto merupakan salah satu tanaman tanaman obat keluarga yang mudah ditemukan sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis herba) terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode Difusi Cakram.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimental yaitu menampilkan data-data yang diperoleh setelah adanya perlakuan terhadap obyek.
Berdasarkan Hasil uji efektivitas antibakteri menunjukkan bahwa herba sambiloto (Andrographidis herba) mempunyai efektivitas menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Semakin besar konsentrasi ekstrak maka semakin besar pula daya hambat yang dihasilkan. Konsentrasi ekstrak yang paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli yaitu pada konsentrasi 20 % dengan zona hambat sebesar 5,06 mm.