AMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI RUTIN PADA BALITA DI JAKARTA TIMUR
Abstract
ABSTRAK
Kementerian Kesehatan mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap itu terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi dasar saja tidak cukup, diperlukan imunisasi lanjutan untuk mempertahankan tingkat kekebalan yang optimal. Pada saat ini, imunisasi rutin menjadi salah satu syarat untuk masuk Sekolah Dasar. Tenaga kefarmasian mempunyai peran penting dalam pembuatan vaksin dan pelayanan kefarmasian dalam penggunaan, distribusi dan penyimpanan vaksin untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi rutin pada balita.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu dengan melihat gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi rutin pada balita, melalui penyebaran kuesioner. Sebelum digunakan, kuesioner ditetapkan validitas dan reliabilitasnya.
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dan sesuai dengan kriteria inklusi. Sampel sebanyak 228 responden yang dihitung berdasarkan rumus Slovin. Data diolah menggunakan program SPSS versi 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia >30 - 40 tahun yaitu berjumlah 116 responden (50,9%), dengan pendidikan terbanyak SMA/ setingkat 155 responden (68,0%). Pekerjaan sebagian besar ibu rumah tangga yaitu 195 responden (85,5%), pendapatan perbulan di bawah UMR 148 responden (64,9%), dan terbanyak mempunyai anak ≤ 2 orang 171 responden (75,0%). Tingkat pengetahuan tentang imunisasi rutin pada kategori baik 68 responden (29,8%), cukup 142 responden (62,3%) dan kurang 18 responden (7,9%). Berdasarkan analisa bivariate, ternyata tidak terdapat hubungan antara: usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan keluarga, dan jumlah anak terhadap tingkat pengetahuan responden.